JAKARTA - Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya yang kaya, tidak hanya melalui sejarah dan seni, tetapi juga melalui kuliner yang khas.
Salah satu camilan legendaris yang menjadi ikon kota ini adalah bakpia. Rasa manis legit dari bakpia otentik membuat camilan ini selalu menjadi pilihan oleh-oleh bagi wisatawan yang ingin membawa pulang sepotong Jogja.
Setiap produsen bakpia memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari rasa kacang hijau klasik hingga varian modern seperti cokelat, keju, dan durian. Namun semuanya tetap menjaga resep tradisional turun-temurun.
Menjelajahi bakpia bukan sekadar mencicipi makanan, tetapi juga menyelami tradisi dan budaya kuliner yang menjadi kebanggaan kota ini.
Bakpia Pathok: Legenda Rasa Konsisten
Bakpia Pathok telah lama menjadi ikon kuliner Jogja. Kulit bakpia renyah di luar, lembut di dalam, berpadu dengan isian kacang hijau yang manis dan legit. Variasi modern seperti keju, cokelat, dan green tea semakin menambah daya tarik.
Bakpia Pathok memiliki gerai resmi di beberapa lokasi strategis, termasuk Jalan Pathok dan Malioboro, memudahkan wisatawan untuk menemukan oleh-oleh legendaris ini. Konsistensi rasa dari generasi ke generasi membuat Bakpia Pathok menjadi favorit banyak kalangan, dari penduduk lokal hingga wisatawan mancanegara.
Metode pemanggangan tradisional menggunakan arang membuat aroma dan cita rasa tetap autentik. Wisatawan sering menjadikan bakpia ini sebagai tujuan utama kuliner mereka. Varian rasa modern justru menambah pilihan tanpa mengurangi keaslian bakpia.
Bakpia Kurnia Sari: Inovasi Tekstur Lembut
Bakpia Kurnia Sari dikenal karena kelembutan teksturnya yang tidak mudah kering. Isian padat namun ringan di mulut membuatnya disukai semua kalangan.
Varian rasa yang ditawarkan meliputi kacang hijau klasik, cokelat mede, keju, green tea, kopi, hingga ubi ungu. Keunikan produk ini terletak pada isian yang padat tapi tidak terlalu manis, sehingga pengalaman mencicipi bakpia menjadi lebih istimewa.
Bakpia Kurnia Sari memiliki outlet di kawasan strategis, seperti dekat kampus dan jalur wisata. Hal ini memudahkan wisatawan maupun warga lokal untuk mencicipi bakpia dengan cepat dan praktis.
Bakpia Djava: Mempertahankan Tradisi Klasik
Bagi pecinta cita rasa klasik, Bakpia Djava menawarkan pengalaman yang otentik. Didirikan sejak era 1970-an di Kampung Pathuk, bakpia ini mempertahankan metode produksi manual untuk menjaga keaslian rasa dan tekstur.
Kulitnya tipis, teksturnya lembut, dan isian kacang hijau yang legit menjadi ciri khas bakpia ini. Outlet utama terletak di Jalan KS Tubun atau Pathok 93, memungkinkan wisatawan merasakan bakpia klasik sambil menelusuri kawasan bersejarah Jogja.
Selain bakpia, merek ini juga menawarkan produk khas Jogja lainnya, memperkaya pengalaman kuliner pengunjung. Proses pembuatan tradisional memastikan rasa bakpia tidak berubah dari generasi ke generasi.
Bakpia Citra dan Merlino: Modernisasi dengan Kualitas
Bakpia Citra Premium dan Bakpia Merlino menghadirkan sentuhan modern tanpa meninggalkan tradisi. Bakpia Citra menggunakan bahan premium dengan teknik pemanggangan oven gas, menghasilkan kulit lebih garing dan isian lembut yang tahan lama. Varian rasa populer termasuk kacang hijau, keju, kumbu hitam, dan durian.
Bakpia Merlino, meski tergolong baru, berhasil memadukan resep turun-temurun dengan inovasi rasa modern. Kulit tipis, isian lembut, dan varian seperti green tea, cappuccino, keju, susu, dan ubi ungu membuat bakpia ini diminati pengunjung muda maupun tua.
Gerainya tersebar di Wirobrajan dan Pakuningratan, memudahkan akses bagi wisatawan. Kombinasi bakpia tradisional dan modern menunjukkan bahwa kuliner Jogja terus berkembang namun tetap menghargai akar budaya.
Dengan 6 rekomendasi bakpia otentik ini, wisata kuliner di Jogja menjadi lebih lengkap. Pengalaman mencicipi bakpia tidak hanya soal rasa, tetapi juga menyelami sejarah dan tradisi yang melekat pada setiap gigitan. Wisatawan dapat merasakan bagaimana bakpia menjadi simbol perpaduan antara tradisi, inovasi, dan kreativitas kuliner Jogja yang terus hidup.