SAHAM

IHSG Menguat, Prospek Saham Unggulan dan Kepercayaan Investor Semakin Solid

IHSG Menguat, Prospek Saham Unggulan dan Kepercayaan Investor Semakin Solid
IHSG Menguat, Prospek Saham Unggulan dan Kepercayaan Investor Semakin Solid

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sebelumnya mengalami pelemahan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG mencatatkan penurunan 1,04% ke level 8.152,55, dengan pembukaan di 8.235,70. Meskipun sempat menyentuh titik terendah di 8.141,99 dan tertinggi di 8.261,84, tren pergerakan pasar masih menunjukkan potensi penguatan dalam jangka pendek. 

Total nilai transaksi mencapai Rp23,06 triliun dengan volume perdagangan 29,02 miliar lembar saham dan frekuensi mencapai 2,43 juta kali.

Sebanyak 363 saham mengalami pelemahan, 342 saham menguat, dan 251 stagnan. Tim analis MNC Sekuritas menilai, secara teknikal, IHSG tengah berada dalam fase awal penguatan wave [iii] dari wave 5, yang berarti peluang untuk rebound masih terbuka lebar. 

IHSG berpotensi menguji area 8.228 hingga 8.365 pada perdagangan mendatang. Meski demikian, analis mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi koreksi ke level 8.033–8.120 apabila penguatan IHSG mulai terbatas.

Adapun proyeksi pergerakan indeks berada pada rentang support 8.107 dan 8.022, serta resistance di 8.250 dan 8.288. Dalam risetnya, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham-saham seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF). 

Selain itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga masuk dalam kategori speculative buy mengingat potensi pergerakan harganya yang masih terbuka untuk kenaikan lanjutan.

Analisis dan Rekomendasi Saham Unggulan Hari Ini

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG hari ini cenderung menguat terbatas, dengan area support di 8.117 dan resistance di 8.270. 

Menurut Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, pelaku pasar akan mencermati rilis data M2 Money Supply Indonesia sebagai salah satu katalis penting dalam menentukan arah pergerakan indeks.

Dalam rekomendasi harian, saham-saham seperti Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), Petrosea Tbk. (PTRO), dan Adhi Karya Tbk. (ADHI) menjadi pilihan utama berpotensi menguat. Saham-saham tersebut dinilai memiliki potensi teknikal yang baik di tengah proyeksi penguatan terbatas IHSG. 

Namun, untuk saham PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP), analis BRI Danareksa memberikan rekomendasi sell karena dinilai masih dalam fase bearish. Setelah mengalami breakdown di level Rp456 per lembar, saham ini diprediksi masih akan bergerak melemah hingga menyentuh Rp368 per lembar.

Selain faktor teknikal, pelaku pasar juga perlu memperhatikan dinamika eksternal seperti kebijakan moneter global dan tren suku bunga domestik. 

Meski terdapat tekanan jangka pendek, mayoritas analis menilai tren jangka menengah IHSG masih positif, didorong oleh stabilitas ekonomi domestik serta meningkatnya arus dana investor asing ke sektor perbankan dan infrastruktur.

Pembukaan IHSG Menunjukkan Sinyal Positif di Awal Perdagangan

Pada sesi pembukaan perdagangan, IHSG langsung mencatatkan penguatan yang menandai potensi kebangkitan pasar setelah tekanan sebelumnya. 

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.15 WIB, IHSG naik 45,78 poin atau 0,56% ke posisi 8.198,33, dengan rentang pergerakan di kisaran 8.179–8.226. Volume transaksi mencapai 3,35 miliar lembar saham, nilai transaksi Rp2,51 triliun, dan frekuensi perdagangan sebanyak 310.635 kali.

Sebanyak 310 saham menguat, 202 melemah, dan 161 stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat sebesar Rp15.162 triliun, menunjukkan kepercayaan investor yang masih solid terhadap pasar domestik. 

Dari jajaran saham berkapitalisasi besar, Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menguat 4,35% ke Rp2.160 per saham. Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) juga naik 2,54% ke Rp3.230 per saham, sedangkan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) meningkat 1,93% ke Rp3.170 per saham.

Namun, sejumlah saham masih menunjukkan tekanan jual. Saham Bank Mandiri Tbk. (BMRI) terkoreksi 0,46% ke Rp4.310 per saham, RANC turun 6,36% ke Rp1.030, dan CENT melemah 6,17% ke Rp152 per saham. 

Meski demikian, optimisme pelaku pasar tetap tinggi karena didukung oleh potensi pemulihan ekonomi yang terus menguat serta strategi investor yang lebih selektif terhadap sektor-sektor defensif dan berfundamental kuat.

Sentimen Pasar dan Strategi Investor ke Depan

Secara keseluruhan, arah pergerakan IHSG menunjukkan kecenderungan positif dengan peluang penguatan lanjutan dalam jangka pendek. Dukungan dari sektor konsumsi, infrastruktur, dan pertambangan menjadi faktor utama yang menopang indeks. 

Para analis menilai, selama IHSG masih mampu bertahan di atas level 8.100, tren bullish jangka menengah akan tetap terjaga.

Para investor disarankan untuk memanfaatkan momentum koreksi terbatas untuk melakukan buy on weakness pada saham-saham berfundamental kuat dan berpotensi mengalami kenaikan harga di kuartal berikutnya. 

Dengan stabilitas makroekonomi yang relatif baik dan dukungan data likuiditas domestik yang solid, pasar saham Indonesia diperkirakan tetap atraktif bagi investor lokal maupun asing.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index