JAKARTA - Pemerintah terus menegaskan komitmen untuk menghadirkan listrik hingga ke pelosok desa di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, untuk memastikan aliran listrik dapat menjangkau seluruh desa yang belum tersentuh infrastruktur kelistrikan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mempercepat pemerataan akses energi bagi masyarakat, termasuk di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Menurut Bahlil, pemerataan listrik merupakan salah satu dari tiga Key Performance Indicator (KPI) yang diberikan Presiden kepada Kementerian ESDM.
“Sekarang lagi pasang 1.100 lebih desa, kemudian 250.000 (akan) pasang,” ujar Bahlil dalam pemaparan capaian kinerja Kementerian ESDM di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Peningkatan akses listrik ini diharapkan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama dalam mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik di daerah-daerah terpencil.
Target Desa Teraliri Listrik Tahun Ini dan 2026
Tahun ini, pemerintah berhasil membangun jaringan listrik di lebih dari 1.100 desa dari total 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum tersentuh listrik.
Keberhasilan ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mengurangi kesenjangan energi di seluruh wilayah Indonesia. Bahlil menambahkan, tahun 2026 pemerintah menargetkan elektrifikasi bisa menjangkau 1.000 hingga 2.000 desa tambahan.
Program ini tidak hanya sebatas pemasangan jaringan listrik, tetapi juga mencakup penguatan infrastruktur yang mendukung distribusi listrik secara merata dan aman.
Dengan target yang ambisius, pemerintah berupaya agar masyarakat di daerah-daerah terpencil memiliki kualitas hidup yang lebih baik, termasuk akses pendidikan dan informasi yang setara dengan wilayah perkotaan.
Program Listrik Desa dan Pembangunan Infrastruktur
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM bersama PT PLN telah meluncurkan Program Listrik Desa (Lisdes). Program ini fokus pada pembangunan infrastruktur kelistrikan di desa-desa yang belum tersentuh aliran listrik.
Tahun ini, program menargetkan pembangunan jaringan listrik di 1.285 desa hingga akhir tahun. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan tidak ada desa yang terisolasi dari manfaat listrik, sekaligus mendukung berbagai sektor pembangunan di tingkat lokal.
Lisdes juga mencakup upaya modernisasi sistem distribusi, peningkatan kapasitas jaringan, dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi energi nasional, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Dengan adanya listrik, anak-anak di daerah 3T dapat memanfaatkan teknologi untuk proses belajar mengajar, sedangkan masyarakat umum dapat mengembangkan usaha mikro dan UKM lebih efektif.
Komitmen Presiden dan Dampak Bagi Masyarakat
Presiden Prabowo menargetkan pada tahun 2030 seluruh desa di Indonesia sudah teraliri listrik. Pemerintah berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur agar semua warga dapat menikmati akses listrik yang setara, sekaligus memanfaatkan energi tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup.
Akses listrik diyakini akan mendorong produktivitas masyarakat desa, membuka peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.
Selain itu, ketersediaan listrik di seluruh desa diharapkan mampu menurunkan ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Anak-anak dapat mengakses pendidikan digital, petani bisa menggunakan mesin pertanian modern, dan pelaku usaha dapat mengembangkan usaha dengan lebih efisien.
Pemerintah juga memantau progres pembangunan secara berkala agar target yang ditetapkan dapat tercapai tepat waktu.
Keberhasilan program ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi desa. Listrik tidak hanya menjadi kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi pendorong pembangunan yang menyeluruh.
Dengan adanya komitmen kuat dari pemerintah pusat, masyarakat di seluruh pelosok negeri kini dapat menatap masa depan lebih cerah, produktif, dan sejahtera.