Bulog

Bulog Pastikan Stok Beras Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

Bulog Pastikan Stok Beras Aman Sambut Natal dan Tahun Baru
Bulog Pastikan Stok Beras Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

JAKARTA - Perum Bulog memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman menjelang momentum perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Dengan total cadangan mencapai lebih dari 3,8 juta ton di seluruh Indonesia, lembaga ini optimistis kebutuhan masyarakat akan terpenuhi tanpa kendala.

Wakil Direktur Utama Bulog, Marga Taufiq, menegaskan jumlah tersebut lebih dari cukup untuk menghadapi lonjakan konsumsi saat libur akhir tahun. "Cukup, lebih dari cukup. Kita masih punya lebih dari 3,8 juta ton sekarang," ujarnya, menekankan kesiapan Bulog menghadapi peningkatan permintaan.

Stok beras yang tersedia ini menjadi salah satu yang tertinggi sepanjang sejarah Bulog sejak pertama kali dibentuk. Direktur Pengadaan Bulog, Prihasto Setyanto, menambahkan bahwa posisi cadangan saat ini memberi fleksibilitas bagi pemerintah dan lembaga pangan untuk mengatur distribusi sesuai kebutuhan pasar.

Bulog berperan sebagai operator pangan nasional yang selalu siap menjalankan arahan pemerintah dalam menjaga ketahanan pasokan. 

Lembaga ini menyiapkan strategi antisipatif agar penyaluran beras ke berbagai wilayah tetap lancar, termasuk di daerah dengan tingkat konsumsi tinggi, sehingga stok dapat dimanfaatkan kapan pun diperlukan.

Optimalisasi Distribusi untuk Stabilitas Harga

Selain memastikan ketersediaan beras, Bulog juga terus mengoptimalkan distribusi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini bertujuan untuk menjaga harga beras tetap stabil di pasaran, terutama saat permintaan meningkat menjelang perayaan besar.

Prihasto menegaskan, Bulog akan mengeluarkan stok dari gudang jika ada instruksi pemerintah demi menjaga keseimbangan harga di pasar. "Kalau memang kami diperintahkan untuk mengeluarkan stok yang ada, ya kami keluarkan stok yang ada. Posisi saat ini sudah 3,8 juta ton, dan itu tertinggi sepanjang sejarah," jelasnya.

Dengan pengaturan distribusi yang tepat, masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat memperoleh beras sesuai kebutuhan tanpa mengalami kekurangan. Langkah ini juga membantu mengantisipasi fluktuasi harga di pasaran akibat permintaan tinggi.

Kolaborasi Pemerintah dan Pihak Terkait

Keberhasilan menjaga pasokan beras nasional tidak terlepas dari sinergi Bulog dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait. Melalui koordinasi ini, setiap keputusan distribusi dan pengeluaran stok dapat dijalankan secara efektif dan tepat sasaran.

Marga menjelaskan, peran Bulog sebagai operator pangan memastikan semua arahan pemerintah terkait cadangan beras dapat dijalankan dengan cepat dan tepat. "Kami selalu siap menjalankan arahan pemerintah untuk menjaga ketahanan dan stabilitas pasokan beras nasional," ungkapnya.

Sinergi tersebut menjadi kunci utama agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang, mengetahui kebutuhan pangan pokok, khususnya beras, terjamin. Hal ini sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pangan nasional dalam menjaga ketersediaan bahan pokok.

Keyakinan Bulog Hadapi Momentum Libur

Bulog menekankan bahwa stok beras yang dimiliki cukup untuk menghadapi lonjakan konsumsi selama libur akhir tahun, termasuk Natal dan Tahun Baru. Langkah-langkah antisipatif dan distribusi yang terkoordinasi menjadi pondasi utama strategi lembaga ini.

Prihasto menegaskan, "Kalau terkait persiapan stok beras Natal dan Tahun Baru, insya-Allah dengan stok yang ada sekarang ini, kami percaya stok kita aman." Pernyataan ini menegaskan keyakinan Bulog dalam menghadapi momen-momen kritis yang biasanya diikuti lonjakan permintaan beras.

Dengan cadangan yang mencukupi, distribusi yang terencana, serta koordinasi yang efektif, Bulog menegaskan komitmennya dalam memastikan ketersediaan pangan tetap stabil. Langkah ini diharapkan mampu memberikan kepastian bagi masyarakat untuk menikmati liburan akhir tahun dengan tenang, aman, dan nyaman.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index