JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur terus mengalami perubahan dari hari ke hari, mencerminkan dinamika pasar yang harus dipantau secara rutin.
Hari ini, komoditas penting seperti gas elpiji 3 kg, cabai keriting, dan cabai rawit mengalami kenaikan, sementara daging ayam ras dan telur ayam kampung justru turun.
Pemantauan harga harian penting bagi masyarakat untuk mengatur belanja rumah tangga agar tetap efisien dan terhindar dari pengeluaran yang membengkak.
Update Harga Rata-rata Sembako Oktober 2025
Sembako atau sembilan bahan pokok mencakup kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, daging, telur, susu, bawang, gas elpiji, dan garam.
Selain sembilan bahan pokok, cabai merah keriting, cabai rawit, dan cabai merah besar menjadi perhatian utama karena fluktuasinya yang signifikan di pasaran.
Hari ini, gas elpiji 3 kg naik Rp 571 atau 2,90 persen, cabai keriting naik Rp 447 atau 1,01 persen, cabai rawit naik Rp 448 atau 1,47 persen, sementara daging ayam ras turun 0,90 persen dan telur ayam kampung turun 2,77 persen.
Daftar Lengkap Harga Sembako Terbaru
Beras premium dijual Rp 15.112/kg, beras medium Rp 12.863/kg, gula kristal Rp 16.323/kg, minyak goreng curah Rp 18.507/kg, dan minyak goreng kemasan premium Rp 20.451/liter.
Daging sapi paha belakang Rp 120.452/kg, daging ayam kampung Rp 68.468/kg, telur ayam ras Rp 27.705/kg, telur ayam kampung Rp 45.216/kg, susu kental manis dan bubuk masing-masing berkisar Rp 12.500–41.688.
Cabai merah keriting Rp 44.751/kg, cabai merah besar Rp 43.825/kg, cabai rawit merah Rp 30.995/kg, bawang merah Rp 32.508/kg, bawang putih Rp 30.028/kg, garam halus Rp 9.642/kg, gas elpiji Rp 20.268.
Faktor Penyebab Kenaikan dan Penurunan Harga
Perubahan harga sembako dipengaruhi banyak faktor, mulai dari biaya produksi, kebijakan pemerintah, hingga cuaca ekstrem yang memengaruhi pasokan pertanian.
Kenaikan harga terjadi bila permintaan tinggi namun pasokan terbatas, sedangkan penurunan harga terjadi bila pasokan melebihi permintaan, termasuk efek depresiasi mata uang lokal terhadap barang impor.
Masalah rantai distribusi, seperti kemacetan, pemogokan, atau gangguan logistik lainnya juga bisa menyebabkan harga sembako berubah-ubah, sehingga pemantauan dan kebijakan stabilisasi sangat diperlukan.