MAIPARK

MAIPARK Optimis Bisnis Reasuransi Bencana Terus Maju dan Berkembang

MAIPARK Optimis Bisnis Reasuransi Bencana Terus Maju dan Berkembang
MAIPARK Optimis Bisnis Reasuransi Bencana Terus Maju dan Berkembang

JAKARTA - PT Reasuransi MAIPARK Indonesia (MAIPARK) melihat peluang bisnis reasuransi bencana pada 2026 tetap terbuka lebar. 

Hal ini sejalan dengan besarnya protection gap dan rendahnya penetrasi asuransi bencana di Indonesia. Direktur Utama MAIPARK, Kocu Andre Hutagalung, menekankan bahwa bencana alam sebaiknya dilihat dari perspektif kesiapan industri dalam mendukung Indonesia Tangguh Bencana, sebelum memandangnya sebagai peluang bisnis semata.

Kocu menuturkan, masih banyak pekerjaan rumah bagi industri asuransi untuk meningkatkan literasi masyarakat dan penetrasi asuransi bencana. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan risiko bencana, peluang pertumbuhan premi secara otomatis juga akan meningkat pada tahun mendatang.

Perlunya Proteksi Harta Benda

MAIPARK memproyeksikan bahwa lini asuransi harta benda akan tetap menjadi penopang utama pendapatan premi. Intensitas bencana alam yang tinggi membuat perlindungan aset menjadi semakin dibutuhkan, baik untuk sektor publik maupun swasta.

Dengan fokus pada proteksi harta benda, MAIPARK berupaya memastikan masyarakat dan perusahaan memiliki solusi reasuransi yang sesuai dengan risiko yang mereka hadapi. Layanan ini juga mendorong pertumbuhan industri asuransi secara keseluruhan, terutama di segmen yang selama ini memiliki penetrasi rendah.

Selain itu, peningkatan kebutuhan proteksi harta benda juga menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk reasuransi yang tepat. Langkah ini penting agar industri tetap relevan dan dapat memenuhi kebutuhan proteksi masyarakat yang terus berkembang.

Manajemen Risiko Jadi Fondasi Utama

Keberlanjutan bisnis reasuransi, menurut Kocu, sangat bergantung pada manajemen risiko yang kuat. MAIPARK mengandalkan MAIPARK CAT Model (MCM) sebagai dasar dalam merancang program retrosesi yang selaras dengan profil risiko bencana di Indonesia.

“Kualitas manajemen risiko adalah fondasi paling penting. Dengan MCM, kami dapat mendesain program reasuransi yang tepat dan efektif,” ujar Kocu. Model ini memungkinkan MAIPARK memprediksi risiko bencana dengan lebih akurat, sehingga solusi yang diberikan kepada klien lebih tepat sasaran.

Selain itu, manajemen risiko yang baik memastikan profitabilitas perusahaan tetap terjaga, sekaligus memperkuat kepercayaan pasar terhadap industri reasuransi. Pendekatan ini membuat MAIPARK mampu memberikan layanan yang aman, andal, dan berkelanjutan bagi klien maupun mitra bisnis.

Kinerja Keuangan dan Optimisme Pertumbuhan

Berdasarkan laporan keuangan, jumlah pendapatan premi bruto MAIPARK tercatat sebesar Rp 199,75 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 8,87% dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp 183,48 miliar.

Kocu optimistis tren pertumbuhan tersebut dapat dipertahankan hingga akhir tahun. Permintaan proteksi terhadap risiko bencana diyakini akan terus meningkat, seiring kesadaran masyarakat dan perusahaan terhadap pentingnya perlindungan aset yang memadai.

Lebih jauh, MAIPARK berupaya memperluas jangkauan layanan reasuransi bencana untuk seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah dengan risiko tinggi. Strategi ini sekaligus mendukung upaya nasional dalam mitigasi risiko bencana, sekaligus menjadi peluang bagi pertumbuhan industri.

Dengan kombinasi manajemen risiko yang kuat, peningkatan literasi masyarakat, dan inovasi produk, MAIPARK optimistis dapat mempertahankan kinerja positifnya. Perusahaan menargetkan pertumbuhan premi yang berkelanjutan sekaligus memastikan perlindungan bencana yang memadai bagi seluruh lapisan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index