macam indikator saham

6 Macam Indikator Saham yang Populer di Dunia Trading

6 Macam Indikator Saham yang Populer di Dunia Trading
macam indikator saham

JAKARTA - Memahami macam indikator saham menjadi hal yang penting, terutama di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi saham. 

Saham dikenal sebagai salah satu bentuk investasi dengan potensi imbal hasil tinggi, bahkan melebihi instrumen investasi lainnya. 

Meski begitu, tingginya potensi keuntungan ini juga sebanding dengan tingkat risikonya yang besar, sehingga tak heran jika investasi saham kerap dikaitkan dengan prinsip high risk high return.

Secara umum, tujuan seseorang berinvestasi adalah untuk melindungi nilai uang atau kekayaan dari ancaman inflasi. Namun, seiring waktu, saham juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk meraih keuntungan yang lebih besar. 

Oleh sebab itu, jika kamu sedang berencana terjun ke dunia saham demi memperoleh profit optimal, penting untuk memahami berbagai aspek yang ada, salah satunya adalah macam-macam dari indikator saham.

Indikator teknikal saham merupakan alat bantu yang sangat berguna, terutama bagi investor atau trader yang fokus pada strategi jangka pendek. 

Terdapat beragam jenis indikator dalam investasi saham, sehingga pemula sering kali merasa bingung saat harus menentukan indikator mana yang paling sesuai dengan gaya trading mereka.

Melalui pembahasan ini, kamu akan menemukan penjelasan mengenai beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan investasi. 

Dengan memahami cara kerja dan fungsi dari macam indikator saham, kamu dapat lebih percaya diri dalam menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham secara bijak dan terencana.

Macam Indikator Saham

Macam indikator saham penting dipahami agar keputusan investasi bisa dilakukan dengan lebih tepat dan terukur. Berikut ini ulasannya:

Stochastic Oscillator

Salah satu alat analisis teknikal yang sering dimanfaatkan dalam dunia investasi adalah Stochastic Oscillator. 

Alat ini pertama kali dikembangkan pada dekade 1950-an oleh George Lane, seorang pelaku pasar yang aktif dalam perdagangan jangka pendek di bursa berjangka yang berbasis di Amerika Serikat, tepatnya Chicago Mercantile Exchange. 

Tempat tersebut merupakan pusat perdagangan komoditas utama di negara tersebut.

Fungsi utama dari indikator ini adalah untuk mengukur kekuatan pergerakan harga dalam periode tertentu, sehingga termasuk dalam kategori indikator momentum, bukan alat untuk membaca arah tren. 

Oleh karena itu, indikator ini sangat sering digunakan dalam strategi perdagangan jangka menengah seperti Swing Trading. Strategi tersebut mengandalkan pembelian di harga rendah dan penjualan ketika harga mencapai puncaknya.

Namun, tak jarang para pelaku pasar melakukan kekeliruan saat memanfaatkannya. Kesalahan umum yang kerap terjadi adalah menggunakan titik jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) sebagai acuan utama dalam pengambilan keputusan. 

Padahal, kedua titik tersebut tidak selalu memberi sinyal yang akurat dari indikator ini. Akibatnya, banyak investor maupun trader justru mengalami kerugian karena pengambilan posisi yang keliru.

Moving Average Convergence-Divergence (MACD)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index