Sembako

Harga Sembako Jakarta Berfluktuasi, Bawang dan Daging Naik Sementara Cabe Turun

Harga Sembako Jakarta Berfluktuasi, Bawang dan Daging Naik Sementara Cabe Turun
Harga Sembako Jakarta Berfluktuasi, Bawang dan Daging Naik Sementara Cabe Turun

JAKARTA - Harga bahan pangan di Jakarta menunjukkan fluktuasi yang cukup terasa.

Berdasarkan data dari laman resmi infopangan.jakarta.go.id, sejumlah komoditas tercatat mengalami kenaikan harga, sementara beberapa lainnya justru menurun. Perubahan ini menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama menjelang akhir pekan yang biasanya memengaruhi permintaan pasar.

Kenaikan tertinggi tercatat pada bawang putih yang kini dijual dengan harga Rp 42.520 per kilogram. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 1.915 dibandingkan hari sebelumnya. Selain bawang putih, sejumlah komoditas penting lainnya seperti daging sapi dan minyak goreng juga mengalami kenaikan harga.

Kenaikan Terjadi pada Bawang, Daging, dan Minyak Goreng

Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini merupakan dampak dari berbagai faktor seperti distribusi pasokan dan permintaan yang meningkat di pasar tradisional maupun ritel modern.

Daging sapi has paha belakang kini dibanderol Rp 141.000 per kilogram setelah naik Rp 1.467. Sementara itu, daging sapi murni untuk semur juga naik tipis sebesar Rp 380 menjadi Rp 135.333 per kilogram. Tak hanya daging, minyak goreng curah juga menunjukkan kenaikan harga sebesar Rp 454 menjadi Rp 20.380 per kilogram.

Sedangkan telur ayam ras ikut terkerek naik Rp 54 menjadi Rp 29.683 per kilogram. Kenaikan pada bahan-bahan pokok ini menunjukkan adanya pergerakan permintaan yang cukup tinggi di pasaran. Walau demikian, kenaikan ini masih dalam batas wajar dan belum menimbulkan gejolak berarti di sektor ritel.

Cabe dan Gula Mengalami Penurunan Harga

Di sisi lain, harga sejumlah komoditas mengalami penurunan cukup signifikan. Cabe merah besar menjadi komoditas dengan penurunan tertinggi, yakni turun Rp 2.874 menjadi Rp 57.633 per kilogram. Disusul oleh cabe merah keriting yang turun Rp 1.240 dan cabe rawit hijau yang turun Rp 781 per kilogram.

Selain komoditas cabe, harga bawang merah juga mengalami penurunan sebesar Rp 959 sehingga kini berada di kisaran Rp 41.977 per kilogram. Gula pasir pun menunjukkan penurunan kecil sebesar Rp 58 menjadi Rp 18.463 per kilogram.

Penurunan ini memberikan sedikit ruang bagi konsumen untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, meskipun tidak semua komoditas menunjukkan tren serupa.

Menariknya, ayam broiler justru menjadi salah satu komoditas dengan penurunan paling besar hari ini. Harganya turun Rp 3.020 menjadi Rp 38.480 per ekor, yang diharapkan mampu menstabilkan konsumsi rumah tangga di tengah fluktuasi harga pangan lainnya.

Harga Beras Masih Tunjukkan Fluktuasi

Untuk komoditas beras, pergerakannya masih menunjukkan tren campuran. Beras jenis IR I (IR 64) mengalami kenaikan Rp 143 menjadi Rp 15.835 per kilogram. Sementara beras IR II Ramos juga naik Rp 158 menjadi Rp 14.965 per kilogram. Namun, beras IR III (Medium) justru turun Rp 209 menjadi Rp 13.656 per kilogram.

Beras IR 42 Pera naik Rp 225 menjadi Rp 16.042 per kilogram, sedangkan beras Setra I Premium tetap stabil di kisaran Rp 16.395 per kilogram. Fluktuasi ini menandakan bahwa pasokan beras di Jakarta masih berjalan normal dan terkendali, walau terdapat sedikit perubahan harga pada beberapa jenis beras tertentu.

Secara keseluruhan, dinamika harga pangan di Jakarta mencerminkan kondisi pasar yang masih stabil dengan pergerakan wajar antar komoditas.

Meskipun ada kenaikan di beberapa bahan pokok seperti bawang, daging, dan minyak goreng, turunnya harga cabe, gula, dan ayam broiler memberikan keseimbangan tersendiri bagi masyarakat dalam menjaga daya beli.

Dengan kondisi ini, diharapkan pasokan dan distribusi bahan pangan tetap lancar sehingga stabilitas harga di pasar Jakarta dapat terus terjaga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index