Gibran

Gibran Tekankan Pentingnya Santri Mahir Teknologi Menuju Indonesia Emas

Gibran Tekankan Pentingnya Santri Mahir Teknologi Menuju Indonesia Emas
Gibran Tekankan Pentingnya Santri Mahir Teknologi Menuju Indonesia Emas

JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya peran santri dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. 

Ia mengajak para santri di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian, agar mampu berkontribusi secara signifikan bagi kemajuan bangsa.

Menurut Gibran, santri bukan sekadar penjaga moral dan nilai spiritual, tetapi juga merupakan aset produktif yang bisa menentukan arah perkembangan Indonesia di masa depan. 

Hal ini disampaikannya dalam Silaturahmi Nasional Alumni Buntet Pesantren, menyongsong tiga abad berdirinya Buntet Pesantren Cirebon. Gibran hadir di Lapangan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, dan berbicara langsung kepada ratusan alumni dan santri.

“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki aset yang sangat penting, yaitu anak-anak muda, para santri. Santri adalah penggerak kemajuan bangsa,” tegas Gibran. Pernyataan ini menegaskan bahwa pengembangan potensi santri merupakan bagian strategis dari pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Pesantren Harus Terbuka Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Wapres Gibran menekankan agar pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 

Generasi santri diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan global, termasuk menguasai teknologi strategis yang kini menjadi kunci kompetitif di tingkat dunia.

“Kita ingin ke depan lebih banyak lagi santri yang ahli AI, santri yang ahli blockchain, santri yang ahli data analytics, santri yang ahli bioteknologi, robotik, dan cyber security,” ujarnya. Dengan demikian, santri diharapkan mampu bersaing di bidang teknologi, tetap berakhlak kuat, dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional.

Gibran menekankan bahwa penguasaan teknologi oleh santri sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun sumber daya manusia unggul, berdaya saing global, dan tetap beretika. Ia berharap pesantren menjadi inkubator generasi muda yang cerdas, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Bonus Demografi Jadi Momentum Produktivitas Nasional

Wapres juga menyinggung bonus demografi yang akan dialami Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Menurut Gibran, sebagian besar penduduk Indonesia akan berada di usia produktif, sehingga menjadi peluang emas untuk meningkatkan produktivitas nasional dan mempercepat tercapainya target Indonesia Emas 2045.

“Saat itulah sebagian besar penduduk kita berada di usia produktif. Ini kesempatan untuk meningkatkan produktivitas nasional. Peluang menuju Indonesia Emas semakin terbuka lebar,” tegasnya. Ia mengingatkan bahwa momentum ini tidak akan datang dua kali, sehingga setiap santri muda harus memanfaatkannya sebaik mungkin.

Gibran menegaskan pentingnya kerja keras, kolaborasi, dan inovasi di kalangan santri. Kesempatan yang ada harus dijawab dengan strategi, kemampuan, dan semangat yang tinggi agar generasi muda dapat memimpin Indonesia menuju era kejayaan baru.

Seruan Gibran untuk Kolaborasi dan Inovasi Santri

Sebagai penutup, Wapres Gibran menyerukan agar santri terus bekerja fokus, berani melakukan lompatan, dan saling mendukung satu sama lain. Ia yakin bahwa dengan kerja sama, inovasi, dan semangat kolektif, Indonesia dapat meraih masa depan gemilang.

“Kita harus kerja keras, kerja fokus, dan berani melakukan lompatan. Anak-anak muda, santri-santri, harus saling mendukung dan bergandengan tangan,” pesannya. Dorongan ini menjadi pengingat bahwa peran santri bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memajukan bangsa secara kolektif.

Gibran menutup sambutannya dengan keyakinan bahwa target Indonesia Emas 2045 dapat tercapai. Pesan ini menguatkan posisi santri sebagai pilar penting pembangunan nasional, tidak hanya dalam hal spiritual dan moral, tetapi juga sebagai tenaga produktif dan inovatif yang siap menghadapi tantangan zaman.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index